Warisan Arung Palakka: Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17
还没有评分
Thriller & Suspense
Action & Adventure
Health & Wellness
格式
平装书
页数
469
语言
印尼语
已发布
May 1, 2006
出版商
Ininnawa
ISBN-10
979984990X
描述
Di Sulawesi Selatan abad ke-17, sebuah kisah perjalanan yang kaya akan budaya dan konflik ditawarkan. Melalui karya ini, pembaca diajak menyelami sejarah yang mencerminkan kekuatan dan perjuangan masyarakat pada masa itu. Arung Palakka, sebagai sosok sentral, menjadi simbol dari dinamika politik dan sosial yang mengubah lanskap Sulawesi Selatan.
Kolektif penulis, yang terdiri dari ahli sejarah dan sastra, mengungkapkan berbagai sudut pandang dalam narasi ini. Mereka menggali lebih dalam tentang dampak kolonialisme, interaksi masyarakat lokal dengan kekuatan asing, serta bagaimana warisan budaya terbentuk dari perseteruan dan kerjasama yang ada. Dengan pendekatan yang sistematis, buku ini menyajikan analisis yang mendalam dan mudah dipahami.
Melalui Warisan Arung Palakka, pembaca diingatkan akan pentingnya mengakui warisan sejarah yang membentuk identitas masyarakat modern. Setiap halaman dipenuhi dengan informasi yang berharga, menginspirasi rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap kekayaan sejarah Sulawesi Selatan. Buku ini tidak hanya menjadi sumber referensi, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang menghubungkan masa lampau dengan masa kini.
Kolektif penulis, yang terdiri dari ahli sejarah dan sastra, mengungkapkan berbagai sudut pandang dalam narasi ini. Mereka menggali lebih dalam tentang dampak kolonialisme, interaksi masyarakat lokal dengan kekuatan asing, serta bagaimana warisan budaya terbentuk dari perseteruan dan kerjasama yang ada. Dengan pendekatan yang sistematis, buku ini menyajikan analisis yang mendalam dan mudah dipahami.
Melalui Warisan Arung Palakka, pembaca diingatkan akan pentingnya mengakui warisan sejarah yang membentuk identitas masyarakat modern. Setiap halaman dipenuhi dengan informasi yang berharga, menginspirasi rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap kekayaan sejarah Sulawesi Selatan. Buku ini tidak hanya menjadi sumber referensi, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang menghubungkan masa lampau dengan masa kini.